TIKET MASUK PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PENGENALAN ALAT DAN BUDAYA K3
11. PRELAB
1.1 Berikan contoh bahan
kimia pada simbol berbahaya
masing-masing 2 beserta gambar
simbol bahayanya
Corrosive (Korosif)
Contoh : Etilen Glikol (C2H6O2),
dan Asam Sulfat (H2SO4).
(Abulude dan Olawale,
2013)
Highly
Flammable (Mudah Terbakar)
Contoh : Benzena (C6H6),
dan Aseton (C3H6O).
(Bender dan Eisenbarth, 2007)
Harmful
(Zat Berbahaya)
Contoh : Acrylamide (C3H5NO), dan Diklorometana
(CH2Cl2).
(Bender dan
Eisenbarth, 2007)
Toxic (Beracun)
Contoh : Asam
Oksalat (C2H2NO), dan Arsenik (As).
(Wiley dan
Sons, 2015).
Explosive
(Mudah Meledak)
Contoh :
Ammonium Nitrat (NH4NO3), dan TNT (C7H5N3O6).
(Wiley and Sons, 2015)
1.2 Carilah SDMS
(Material Safety Data Sheet) pada bahan kimia yang anda disebutkan di atas.
v Corrosive
Memiliki lambang C. Korosif dapat merusak benda lain yang memiliki kontak
langsung dengan zat ini. Contoh korosif yaitu Etilen Glikol (C2H6O2), dan Asam Sulfat
(H2SO4).
1. Etilen glikol (C2H6OH)
Etilen glikol bersifat
korosif, berbahaya jika dihirup dan ditelan. Etilen glikol yang terhirup akan
teroksidasi dan berubah menjadi asam oksalat yang bersifat racun. Berpotensi
mengiritasi kulit dan mata jika terkena langsung.
Berikut
beberapa langkah pertolongan pertama pada kontak terhadap etilen glikol:
1. Jika terkena mata segera basuh dengan air
mengalir. Kemudian memanggil bantuan medis jika timbul iritasi.
2. Jika terkena kulit segera cuci dengan
sabun dan air mengalir, dan tutup kulit yang terkena kontak dengan emolien.
Jika iritasi berlanjut segera panggil bantuan medis.
3. Jika terhirup segera keluar dari laboratorium
dan menuju ruang terbuka. Jika terjadi sesak atau kesulitan bernapas beri napas
buatan dan segera panggil medis.
4. Jika tertelan segera panggil dokter dan
bantuan medis. Jangan berusaha memuntahkan cairan yang tertelan.
2. Asam sulfat (H2SO4)
Asam sulfat
bersifat korosif, jika terkena kulit dapat menyebabkan iritasi hingga luka
terbakar. Selain itu, gas yang berada pada asam
sulfat jika terhirup bisa berpotensi merusak paru-paru.
Berikut beberapa langkah pertolongan
pertama pada kontak terhadap asam sulfat :
1. Jika terkena kulit segera basuh kulit
yang terkna asam sulfat dengan air mengalir. Dan cari pertolongan medis.
2. Jika terkenamata segera basuh mata dengan
air mengalir selama kurang lebih lima belas menit dan segera hubungi medis.
3. Jika terhirup segera menuju ruangan
terbuka. Jika terjadi sesak berikan napas buatan atau oksigen. Jika terus
berlanjut segera panggil bantuan medis.
4. Jika tertelan beri minumair putih dan
jangan berusaha memuntahkannya. Segera panggil dokter.
v Highly Flammable
Memiliki lambang F. Mudah terbakar dan memiliki titik nyala dibawah 21
derajat celcius. Contoh
: Aseton dan Benzena.
1. Aseton (C3H6O)
Aseton berupa
cairan yang mudah terbakar. Dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. Bila
terhirup dapat mengiritasi saluran pernapasan dan pada konsenterasi tinggi
dapat merusak sistem syaraf.
Berikut beberapa langkah pertolongan
pertama pada kontak terhadap aseton:
1. Jika terkena kulit segera basuh dengan
air mengalir menggunakan sabun dan tutup kulit yang teriritasi dengan emolien.
Jika iritasi semakin parah segera panggil medis.
2. Jika terkena mata segera basuh dengan air
mengalir setidaknya lima belas menit. Bila terjadi iritasi berkelanjutan segera
hubungi dokter.
3. Jika terhirup segera menuju ruang terbuka
atau segera beri napas buatan. Jika terjadi sesak beri oksigen dan segera
panggil bantuan medis.
4. Jika tertelan segera panggil bantuan
medis. Jangan memuntahkan cairan tersebut kecuali mendapat arahan dari pihak
medis
2. Benzena (C6H6)
Benzena berupa
cairan tidak berwarna yang bersifat racun. Mudah terbakar, dapat menyebabkan
iritasi dan berbahaya jika tertelan maupun terhirup. Benzena yang tertelan membuat detak jantung menjadi lebih cepat, muntah,
dan iritasi lambung. Dalam jumlah besar dapat menyebabkan kematian.
Berikut
beberapa langkah pertolongan pertama pada kontak terhadap benzena :
1. Jika terkena mata segera basuh dengan air
mengalir kurang lebih selama lima belas menit. Jika iritasi parah segera
panggil medis.
2. Jika terkena kulit segera basuh dengan
air mengalir dan panggil bantuan medis.
3. Jika terhirup segera cari ruang terbuka.
Bila terjadi sesak beri oksigen dan panggil bantuan medis.
4. Segera panggil dokter jika benzene
tertelan. Jangan diarahkan muntah kecuali pihak medis yang mengarahkan.
v Harmful
Memiliki
lambang Xn. Lambang ini menunjukan adanya risiko
kesehatan jika bahan kimia tersebut masuk melakukan kontak pernapasan,, tertelan,
atau kontak dengan kulit. Contoh : Acrylamide
(C3H5NO), dan Diklorometana (CH2Cl2).
1. Acrylamide (C3H5NO)
Acrylamide merupakan zat
kimia yang bersifat merusak. Berwujud Kristal putih dan tidak memiliki bau
(Sukmawati, 2007).
Berikut beberapa langkah pertolongan
pertama pada kontak terhadap Acrylamide:
1. Jika terkena mata segera basuh dengan air
mengalir kurang lebih selama lima belas menit. Jika iritasi parah segera
panggil medis.
2. Jika terkena kulit segera basuh dengan
air mengalir dan panggil bantuan medis.
3. Jika terhirup segera cari ruang terbuka.
Bila terjadi sesak beri oksigen dan panggil bantuan medis.
4. Jika tertelan. Jangan diarahkan muntah
kecuali pihak medis yang mengarahkan. Segera hubungi pihak medis.
2. Diklorometana (CH2Cl2)
Diklorometana tidak
berwarna beraroma manis yang banyak digunakan sebagai pelarut. Diklorometana adalah yang paling berbahaya pada chlorohydrocarbons
yang sederhana. Jika terhirup akan berakibat optik neuropati dan
hepatitis. Kontak kulit yang lama dapat menyebabkan iritasi kulit atau luka
bakar kimia.
Berikut
beberapa langkah pertolongan pertama pada kontak terhadap diklorometana:
1. Jika terkena mata segera basuh dengan air
mengalir kurang lebih selama lima belas menit. Jika iritasi parah segera
panggil medis.
2. Jika terkena kulit segera basuh dengan
air mengalir dan panggil bantuan medis.
3. Jika terhirup segera cari ruang terbuka.
Bila terjadi sesak beri oksigen dan panggil bantuan medis.
4. Segera panggil dokter jika tertelan.
Jangan diarahkan muntah kecuali pihak medis yang mengarahkan.
v Toxic
Memiliki
lambang T. Bersifat racun. Keracunan
ditimbulkan dapat terjadi jika bahan masuk melalui mulut,
pernapasan (inhalasi) atau melalui kontak dengan kulit. Asam Oksalat
(C2H2NO), dan Arsenik (As).
1. Asam Oksalat (H2C2O4)
Asam Oksalat
berwarna putih, tidak berbau, dan berbentuk kristal. Asam oksalat bersifat
racun. Debu dank abut yang dihasilkan dari asam oksalat dapat menyebabkan
iritasi, khususnya pada kontak yang berlangsung lama.
Berikut
beberapa langkah pertolongan pertama pada kontak terhadap Asam Oksalat :
1. Jika terhirup segera
pergi ke ruang terbuka. Bila terjadi sesak beri napas buatan. Jika sulit
bernapas, berikan oksigen dan segera panggil dokter.
2. Jika tertelan jangan
dimuntahkan. Berikan sejumlah air kapur atau susu untuk diminumkan. Dan segera
panggil pihak medis.
3. Jika melakukan kontak
kulit segera siram dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit. Panggil
dokter segera.
4. Jika terjadi kontakmata
segera basuh dengan air mengalir minimal selama lima belas menit, gunakan
aliran air yang tidak terlalu kencang atau deras. Kemudian segera hubungi
dokter.
2. Arsenik (As)
Arsenikmerupakan zat yang bersifat racun dan sangat berbahaya jika
tertelan atau terhirup. Risiko kontak pada mata dan kulit sedikit lebih ringan
dibandingkan tertelan dan terhirup.
Berikut beberapa langkah pertolongan
pertama pada kontak terhadap Arsenik:
1. Jika terjadi kontak
dengan mata segera bilas mata dengan air mengalir minimal selama 15 menit. Dan
segera hubungi pertolongan medis jika terjadi iritasi.
2. Jika terjadi kontak
dengan kulit segera cuci dengan sabun dan air mengalir. Oleskan pelembab pada
bagian kulit terkena arsenik. Dan hubungi pertolongan medis jika terjadi
iritasi.
3. Jika terhirup segera
cari ruang terbuka. Jika pernapasan berhenti segera beri napas buatan.Bila
terjadi sesak, berikan bantuan oksigen. Segera hubungi pertolongan medis.
4. Jika tertelan jangan
lakukan tindakan apapun untuk memuntahkan kembali cairan tersebut kecuali
dengan arahan petugas medis. Jika tertelan zat dalam jumlah yang banyak, segera
hubungi dokter.
v Explosive
Memiliki lambang E. Merupakan bahan kimia yang
dapat meledak jika terkena panas atau percikan bunga api, gesekan dan benturan. Hindari pukulan/benturan, gesekan,
pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
Contoh : Trinitro Toluena (TNT) dan Ammonium Nitrat.
Berikut
beberapa langkah pertolongan pertama pada kontak terhadap zat eksplosif :
1. Jika terkena mata:
Segera bilas mata dengan air hangan minimal selama 15 menit. Jika iritasi
dirasa semakin parah segera hubungi pihak medis..
2. Jika terkena
kontak dengan kulit, siram area yang terkena dengan air hangat dan sabun selama
15 menit. Segera hubungi dokter jika iritasi berlanjut.
3. Jika terhirup
segera pindah menuju ruang terbuka. Jika pernapasan berhenti segera beri napas buatan. Bila terjadi sesak,
berikan bantuan oksigen. Segera hubungi pertolongan medis.
4. Jika tertelan jangan
memuntahkan zat kembali kecuali mendapat instruksi dari pihak medis , beri susu
atau air putih untuk minum dan segera panggil medis.
1.3
Sebutkan budaya kesehatan dan keselamatan kerja apa saja yang terdapat
pada
laboratorium.
Budaya
kesehatan dan keselamatan kerja dalam laboratorium perlu diterapkan agar agar
tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengganggu kesehatan,
keselamatan analis dan lingkungan (Lestari, 2013). Terdapat aturan-aturan dasar pada laboratorium yang digunakan untuk menjaga keselamatan seseorang yang melakukan eksperimen di dalamnya. Selain itu, setiap orang harus mengenal lokasi dan perlengkapan darurat seperti kotak P3K, pemadam kebakaran, dan lain-lain agar dapat menangani kecelakaan yang kerap terjadi dalam laboratorium. (Fathimahhayati, 2015)
keselamatan analis dan lingkungan (Lestari, 2013). Terdapat aturan-aturan dasar pada laboratorium yang digunakan untuk menjaga keselamatan seseorang yang melakukan eksperimen di dalamnya. Selain itu, setiap orang harus mengenal lokasi dan perlengkapan darurat seperti kotak P3K, pemadam kebakaran, dan lain-lain agar dapat menangani kecelakaan yang kerap terjadi dalam laboratorium. (Fathimahhayati, 2015)
Budaya
kesehatan dan keselamatan kerja dalam laboratorium diantaranya yaitu mengenali letak
dan jenis peralatan keselamatan kerja agar memudahkan pertolongan pertama saat
terjadi kecelakaan kerja pada laboratorium. Setiap orang yang memiliki
kepentingan dalam laboratorium juga harus memahami pengaplikasian kotak P3K.
Adapun pakaian
yang dikenakan saat berada dalam laboratorium yakni mengenakan jas
laboratorium, memakai kaos kaki dan sepatu tertutup.tidak mengenakan aksesoris
tangan seperti cincin, gelang, jam tangan dll. Juga memakai sarung tangan dan
masker. Saat berada di dalam laboratorium, tidak diperkenankan untuk makan,
minum, merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti NAPZA dan selama
melakukan eksperimen bagi wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus mengikat
rambutnya, rambut panjang yang diurai dapat menyebabkan kecelakaan dalam
laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S.
2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan: Bandung.
World Health Organization. 2008. Maintenance
Manual for Laboratory Equipment, 2nd ed.
Harwood, John S.
2015. Practical NMR Spectroscopy Laboratory Guide : Using Bruker
Spectrometers. Penerbit Academic Press.
National Academic of Sciences, 2016. Chemical
Laboratory Savety and Security. National Academies Press.
Abulude, dan Olawale Francis, 2013. Science Laboratory Symbols. Nigeria
: Science And Education Development Institute.
Wiley, John and Sons. 2015. The Sustainable
Laboratory Handbook.
Bender, Herbert F. and Einsenbarth, Philip,
2007. Hazardous Chemicals: Control and
Regulation in the European Market.
Kuswana dkk, 2014. Ergonomi dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Jakarta : Grasindo.
Djatmiko, Riswan Dwi. 2016. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar