BAB II
PEMBUATAN
DAN PENGENCERAN LARUTAN
TUJUAN:
·
Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
·
Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu
A. PRE-LAB
B. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian larutan dan sifat larutan
Campuran homogen yang saling melarutkan dari dari dua zat atau lebih
dan sudah tidak dapat dibedakan lagi zat penyusunnya secara fisik disebut larutan.
Pelarut (solven) adalah zat yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan zat lain
dalam larutan tersebut. Sedangkan terlarut (solute) merupakan zat yang
jumlahnya lebih sedikit dalam sebuah larutan. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sementara proses
pencampuran zat pelarut dan terlarut yang membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasii
(Schirmer, 2007).
Sifat yang dimiliki larutan tidak akan sama dengan sifat pelarut murninya.
Sifat koligatif larutan merupakan empat sifat fisika yang besarnya dipengaruhi oleh
banyaknya partikel zat terlarut, namun tidak dipengaruhi jenis zat terlarutnya.
Sifat koligatif larutan besarnya berbanding lurus dengan jumlah partikel zat terlarut.
Empat sifat tersebut yakni tekanan uap, titik didih, titik beku, dan tekanan
osmosis. Menurut hukum sifat koligatif, selisih tekanan uap, titik beku, dan titik
didih suatu larutan dengan tekanan uap, titik beku, dan titik didih pelarut murninya,
berbanding langsung dengan konsentrasi molal zat terlarut. Larutan ideal adalah
larutan yang bias memenuhi hokum sifat koligatif. Rata – rata larutan mendekati
ideal hanya jika sangat encer (Schirmer, 2007).
b. Pengertian konsentrasi dan perhitungan dalam konsep larutan
Partana (2008) menyatakan jika perbandingan jumlah zat terlarut dan
jumlah zat pelarut yang dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut
dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut disebut konsenterasi. Konsep larutan
tersusun atas fraksimol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm, serta persen massa,
dan persen volume (Sunarya, 2010).
Perhitungan dalam konsep larutan :
Molaritas (mol/liter) = 
Molalitas (mol/kg-1) = 
Normalitas (N) = 
Fraksi mol = 
Persen berat (%b/v) = 
Persen volume (%v/v) = 
Part per million (ppm) =
atau 
Part per billion (ppb) =
(Takeuchi, 2009).
c. Aplikasi Larutan Dalam Teknologi Pertanian
Aplikasi larutan dalam teknologi pertanian diantaranya dapat berupa
pembuatan campuran pupuk, pengaturan pH dalam memroses hasil pertanian, dan pengawetan
juga pemrosesan bahan pangan (Herning, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond dan
Goldsby, Kenneth. 2015. Chemistr. Amerika: McGraw-Hill
Education.
Ebbing, Darrell dan Gammon, Steven D. 2007. General
Chemistry : Media Enhanced Edition. Boston:
Cengage Learning.
Herning, F Geofrey, dkk. 2011. Dasar
Prinsip – Prinsip dan Aplikasi Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Salirawati, Das.
2008. KIMIA. Bandung: Grafindo Media
Pratama Sunarya.
Santoso, Singgih.
2010. Statistik Parametrik. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo.
Schirmer. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Moscow: MIR Publishers.
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta: EGC.
Sunarya, Yayan. 2010. Kimia Dasar 1:
Bedasarkan Prinsip-prinsip Kimia Terkini. Bandung: Yrama
Widya.
Sutresna, Nana.
2007. Kimia. Bandung : Grafindo Media
Pratama.
Takeuchi, Yoshinto.
2009. Buku Pengantar Kimia jilid 2. Tokyo: Iwanami Publishing Company.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar