Selasa, 14 April 2015

Meet Again?! Chapter 2 END

JUGA DIPUBLISH DI FFN


MEET AGAIN?

Summary : Eunhyuk bertemu seorang namja saat tengah berbelanja di mini market. Selanjutnya mereka sering bertemu lagi ditempat yang berbeda. Apa ini hanyalah sebuah kebetulan ataukan memang takdir yang sedang menunjukkan? GS! HaeHyuk fict. 2Shoot.
.
.
Warning : GS!Uke, Typoable, little bit OOC, alur ngebut, gaje bisa jadi.
.
.
Desclaimer : Semua tokoh di fanfict ini bukan milik penulis. Mereka milik Tuhan YME, orang tua, keluarga, fans, dan diri mereka masing masing. Namun jika diizinkan penulis ingin memiliki HaeHyuk seutuhnya #jitaked
.
.
Gak nerima bash. Flame silahkan. Gak suka silahkan keluar dari laman ini. Sekian.
.
.
HAPPY READS
.
.
Sebuah kamar bernuansa soft blue dengan tumpukan buku di meja belajar yang seakan tak dibutuhkan, lantai dengan lapttop, charge, tas, dan beberapa baju kotor yang berserakan, lalu..

Ah.. apa ini?

Springbed dengan gambar ikan nemo? Ia semakin tak mengerti dimana ia berada saat ini.

Cklek

"Ah.. Kau sudah bangun rupanya.."



Chapter 2

Seorang namja datang dengan membawa segelas susu hangat.

"Donghae-ssi?" Eunhyuk mengernyitkan dahinya.

Ia mendudukkan dirinya dengan tubuh bersandar pada kepala ranjang.

"Kamar siapa ini?" Eunhyuk mengalihkan pandangan pada Donghae. Ia menatap Donghae ragu.

"Kamarku" jawab Donghae acuh tak acuh.

"MWOYA?!"

"YA! Tak perlu berteriak begitu. Sudahlah... Minumlah itu" Donghae menunjuk susu yang berada di meja nakas samping ranjang. Kapan ia menaruhnya disana? Entahlah.

Eunhyuk hanya memandang segelas susu vanila itu tanpa berniat menyentuhnya. Sesekali ia melirik Donghae takut-takut

"Hei.. Kau tahu? Tingkahmu seakan aku baru saja menidurimu" Donghae memutar matanya malas.

"YAK!" Eunhyuk menatap Donghae garang.

'Wajar saja aku berpikiran seperti itu. Jika kau seorang gadis SMA. Lalu kau tiba tiba terbangun dikamar seorang namja yang tak memiliki hubungan darah denganmu,-

-juga tak dekat denganmu. Dan kau bahkan sama sekali tak mengingat kejadian apapun. Apa yang terlintas dipikiranmu saat itu?!' Batinnya dongkol. Eunhyuk semakin merengut.

"Lihat saja pakaian yang kau kenakan sekarang nona Lee" Donghae bersandar pada dinding disamping ranjang.

Eunhyuk mengalihkan pandangan pada pakaiannya. Ia masih memakai seragam lengkap. Bahkan dengan jasnya. Yah.. Walaupun terlihat lecek(?)

"Tenang saja. Aku tak berbuat apapun. Makanya jangan berpikir negatif dulu chagiya"
Eunhyuk mempoutkan bibirnya, ia menatap Donghae tajam yang justru membuat Donghae tertawa dalam hati.

"Jangan panggil aku chagiya!"

"Memangnya kenapa chagi?" Donghae mendekatkan badannya pada Eunhyuk.

Refleks Eunhyuk memundurkan tubuhnya. "Berhenti memanggilku dengan sebutan itu. Aku bukan kekasihmu" ia menatap Donghae tak suka.

"Arraseo baby~ Kau ingin menjadi kekasihku?"

Blush

Wajah Eunhyuk merona. Donghae langsung menegakkan tubuhnya dan tertawa melihat reaksi Eunhyuk.

"YAK!" Eunhyuk melempar bantal kearah Donghae.

Bantal itu sukses mengenai wajah namja ikan itu. Namun tawanya tak juga berhenti justru semakin keras.

Ternyata mengerjai seorang Lee Hyukjae disaat baru terbangun menyenangkan juga.

Melihat rambutnya yang masih acak acakan, wajah memerah menahan marah, bibir kissable yang dipoutkan, dan doe eyes yang dibuat menyeramkan tapi malah terlihat menggemaskan.

'Ingin rasanya aku menyerang Eunhyuk saat ini juga'

Donghae tersadar dari lamunannya, matanya membelalak, ia mengerjap beberapa saat. Dan menggelengkan kepalanya cepat.

'Gila! Apa yang kau pikirkan Lee Donghae!'

"Sudah puas tertawanya Tuan Lee?" sindir Eunhyuk. Ia melirik Donghae sinis.

"Ah.. Mian.. Mian" Donghae terkekeh. Ia meletakkan bantal yang sebelumnya Eunhyuk lempar di pinggir ranjang.

"Kenapa aku bisa berada dikamar mu?"

"Aku yang membawamu kemari. Sore tadi aku menemukanmu di depan gerbang sekolahmu."

"Sekolah?" Eunhyuk mengernyit sedangkan Donghae hanya mengangguk.

"Aku murid SM High School" ucap Donghae.

"Itukan didepan sekolahku"

"Memang"

"Lalu kenapa kau membawaku ke rumahmu?"

"Untuk informasi saja, kau berada di apartemenku sekarang. Aku tak mau orang tua ku berpikir yang macam macam jika aku membawamu ke rumah. Oh dan kulihat saat itu sekolahmu sudah sepi hanya tersisa beberapa siswa saja. Lagipula tak mungkin aku menitipkanmu pada satpam sekolahmu"

Eunhyuk mengangguk mendengar penjelasan Donghae. Donghae mengambil kunci di laci mejanya.

"Berhubung kau sudah sadar. Lebih baik kuantar kau pulang sekarang. Orang tuamu pasti mengkhawatirkan mu-"

"-dan semakin lama kau disini semakin besar kemungkinan aku dapat melakukan hal hal yang tidak tidak padamu"

"DONG-HAE!" Eunhyuk menggeplak kepala Donghae.

Donghae mengaduh mengusap kepalanya. Ia terkekeh dan menarik Eunhyuk untuk mengikutinya. Well.. Sepertinya mereka sudah lebih dekat.


-PHCT2HS-


"Oke ini mulai mengusikku" Eunhyuk berguling guling di kasurnya.. beberapa kali ia mengacak rambutnya kesal.

"Kenapa aku selalu bertemu dengannya? Oh dan entah kabar buruk atau baik sekolahnya tepat berseberangan dengan sekolahku." Eunhyuk menutup wajahnya dengan bantal.

"Pertama di minimarket, kedua di rumah Shin ajhumma, ketiga di mall, keempat dikamarnya aish! Ini gila! Oh aku harus apa? Dia sahabat dari namjachingu sahabatku" -_-

Eunhyuk mengambil ponselnya. Beberapa saat kemudian ia memiringkan kepalanya.

"Donghae kan tampan. Jika ia menjadi namjachingu ku aku pasti bahagia. Dia tampan, tinggi, baik, ahh seandainya~" Eunhyuk senyum senyum nggak jelas.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"MWO!" Eunhyuk membelalak.

"Apa yang kau pikirkan Hyuk!" Ingin rasanya Eunhyuk menghantmkan kepalanya ke di dinding. Namun niatan itu ia urungkan mengingat fakta bahwa dinding itu terbuat dari batu bata -_-

.

.

Sebulan lamanya Eunhyuk semakin akrab dengan Donghae. Hari demi hari mereka semakin dekat. Terkadang Donghae mengantar Eunhyuk ke sekolah karena rumah mereka yang juga searah.
Tak jarang pula Eunhyuk mengunjungi rumah Donghae saat teman temannya sibuk dengan urusan masing masing. Benih beih cinta pun mulai tumbuh diantara keduanya.

Sekarang Donghae dan Eunhyuk berada di halte bus. Saat pulang tadi Donghae tak sengaja bertemu melihat Eunhyuk. Langsung saja ia menawarkan untuk pulang bersama.

Berhubung saat ini Donghae tak membawa mobil, jadi mereka memutuskan naik bus.

"Kenapa setiap pulang sekolah kau selalu berjalan sendiri? Kemana sahabat sahabat mu itu Hyuk?" Donghae menoleh ke arah Eunhyuk.

Eunhyuk memasang wajah pasrah

"Setelah melewati gerbang sekolah kami berpisah. Ryeowook selalu diantar Yesung. Kibum setiap hari les. Aku tak habis pikir dengan gadis itu. Lalu Henry dan Sungmin rumahnya searah. Dan kau tahu? Tak ada satupun dari mereka yang rumahnya dekat denganku. Ish!"

Eunhyuk menghembuskan napasnya kasar. Donghae tersenyum sambil memandangi jalanan di depannya.

"Setidaknya rumahmu searah dengan ku kan?" ia mengacak rambut Eunhyuk.

"Yak! Jangan mengacak rambutku!" Eunhyuk mendengus, namun tersenyum penuh arti setelahnya.

"Kenapa senyum senyum sendiri begitu?"

"Ani.."

"Aku tahu. Kau pasti senang rumahmu searah denganku bukan? Jujur saja.." Donghae mencolek dagu Eunhyuk.

"Kau terlalu besar kepala tuan Lee Donghae" Eunhyuk tertawa.

"Kau manis saat tertawa".

'DEG'

Eunhyuk menghentikan tawanya. Wajahnya memerah mendengar ucapan Donghae. Ia mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Bus nya sudah datang. Kajja..." Donghae meraih tangan Eunhyuk dan menariknya masuk ke dalam bus.
Sepertinya perlakuan Donghae berbahaya bagi kesehatan jantung Eunhyuk. Yeoja itu merasa jantungnya berdebar seperti sedang lari maraton.


-PHCT2HS-


Donghae berjalan mondar mandir di depan gerbang sekolah Eunhyuk. Hari ini sekolahnya dipulangkan lebih awal karena para guru ada rapat.

Karena itu sekarang disinilah namja tampan kita berada. Donghae tengah menunggu Eunhyuk pulang sekolah. Ia berniat menyatakan cintanya hari ini.

Donghae menghentikan langkahnya. Ia menghirup napas dalam dalam dan menghembuskannya perlahan.

"Kau pasti bisa Lee Donghae! Kau harus menyatakan perasaan mu hari ini! Fighting!" Donghae meninju udara diatasnya.

"Hei ikan amis! Yeoja mu itu pulangnya masih lama. Apa kau tak merasa lelah dari tadi berdiri terus?"
Kyuhyun menatap Donghae jengah. Yang yang ditatap sibuk dengan rangkaian bunga mawar yang ia bawa.
"Biarkan saja Kyu. Apa kau tak melihat kegigihannya menunggu pujaan hatinya itu?" Siwon terkekeh melihat Donghae.

Kyuhyun memutar matanya. "Baru saja si koala merah mengirimiku pesan. Katanya bel pulang masih setengah jam lagi" Kyuhyun berjalan kearah mobilya.

Siwon berbalik menghadap Donghae.

"Hwaiting eoh! Jangan jatuhkan image mu sebagai namja idol sekolah Hae. Haha.." Siwon menepuk pundak Donghae. Ia berjalan menyusul Kyuhyun.

"Gomawo hyung" Donghae tersenyum tulus. Ia kembali menatap gerbang sekolah didepannya.

.

.

Para siswa Dalgin*ngarang* high school berjalan keluar gerbang sekolah. Tak jauh dari gerbang sekolah, di dalam lapangan Eunhyuk, Ryeowook, Sungmin, Kibum, dan Henry berjalan bersama.

Jangan lupakan Yesung dan Zhoumi yang sekitar satu meter dibelakang mereka.

"Wish me luck" Donghae bergumam. Ia mencoba menetralkan detak jantungnya.

Donghae berjalan menuju Eunhyuk. Donghae terlihat sangat berbeda karena seragam yang dikenakannya.

"LEE HYUKJAE!" Donghae berteriak memanggil Eunhyuk. Teriakannya yang keras membuat seluruh siswa yang berniat pulang itu mengalihkan pandangan kearah Donghae.

"Hei.. Bukankah dia Lee Donghae yang populer itu?"

"Kenapa ada siswa sekolah lain disini?"

"Kyaa.. Mimpi apa aku seorang Lee Donghae datang kemari"

"Aku bertaruh, dia akan menyatakan cinta"

Terdengar bisik bisik diantara para siswa. Mereka memberikan jalan untuk Donghae lewati.
Eunhyuk membulatkan matanya melihat Donghae Donghae datang kearahnya. Ia terdiam ditempatnya.
Sementara Sungmin, Ryeowook, Kibum, dan Henry sudah ditarik Kyuhyun, Yesung, Siwon, dan Zhoumiagar tak mengganggu moment HaeHyuk.

Donghae berhenti berjalan ia berdiri dihadapan Eunhyuk. Donghae berlutut sambil menyodorkan bunga mawar yang dibawanya –bayangin aja orang lagi ngelamar-

Para siswa berdiri melingkari Donghae dan Eunhyuk. Tak sabar menyaksikan adegan romantis secara langsung dihadapan mereka.

"Maukah kau menjadi yeojachinguku?"

Mulai tewrdengar sorakan persetujuan dari siswa disekitar mereka.

"TERIMA! TERIMA! TERIMA!"

Eunhyuk mengambil bunga yang Donghae berikan. Ia melempar bunga itu ke tanah. Dengan tetap berada di posisi nya semula.

Suasana riuh lanpangan itu sebelumnya seketika berubah hening. Semua siswa yang berada di sana terdiam melihat apa yang Eunhyuk lakukan.

Putus asa. Donghae menundukkan kepalanya. Ia berdiri dari berlututnya. Tiba tiba-

"SARANGHAE!" Eunhyuk memeluk Donghae erat.

Sorakan penuh sukacita kembali menghiasi lapangan sekolah itu. Aura ketegangan yang ada langsung berubah mencari aura keharuan disana. Suasana semakin riuh melihat adegan HaeHyuk berpelukan ditengah lapangan.

"DIAAMMMMM!"

Suasana berubah horror. Aura kelam tiba tiba menyelimuti lapangan sekolah itu. Kim Heechul, seongsangnim di Dalgin high school yang terkenal killer mendatangi lapangan.

"Ada apa kalian ribut ribut disini!" Bentaknya

Semua siswa yang ada hanya diam tak bergeming. Mereka terlalu takut akan Kim ssaem yang mengamuk. Heechul kembali menyerukan amarahnya. Kali ini suaranya semakin meninggi.

"APA KALIAN TIDAK TAHU SAYA SEDANG SAKIT GIGI!"

Krik... Krik...

Seluruh siswa disana melongo mendengar teriakan Heechul. Meski terkesan tenang, namun ekspresi yang mereka tampilkan berbeda beda. Ada yang sweatdrop, menggigit bibir nya, membekap mulutnya sendiri, ada pula yang terbahak tanpa mengeluarkan suara.

Tersadar dari ke-cengo-an nya, Donghae berbisik di telinga Eunhyuk.

"Saat kubilang tiga. Kita lari sekencang mungkin, arra?"

Eunhyuk mengangguk. Donghae mengeratkan pegangannya pada tangan kekasihnya itu.

"TIGA!"

Donghae dan Eunhyuk berlari secepat mungkin menembus ratusan siswa yang sebelumnya mengelilingi mereka. Berusaha mencapai gerbang sekolah secepat mungkin.

Menghiraukan teriakan penuh emosi yang dilayangkan sang guru tercinta.

Menyusul, seluruh siswa yang tadinya berdiri di lapangan berbondong bondong berlari meninggalkan lapangan. Melarikan diri dari amukan sang guru yang sakit gigi(?)


END

Makasih yang udah repot repot mau meninggalkan jejaknya^^ aku doain ketemu biasnya. Maaf kalau gaje, aneh, abstrak, dan sekeluarganya. Em.. sama minta maaf a weird love + moonlight high school lagi stuck.
Sekian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

freak

 chloe dan zarcho, bubu dan bobo tengah malem bgt ye gan ane baru tau kalo ga wangi ayu yang 6 gjshishwjjsk bisa kaa boleh dikirimkan fileny...