WARNING : Cerita ini pernah di publish di akun FFN saya dengan uname author Phocut. Cerita ini mutlak ide saya dilarang copas tanpa izin.
Tittle : Weird
Love
by : Phocut
Main Cast :
EunHyuk
Other Cast : Kpop Artist
Eunhyuk’s POV
“Aigooo!!! Jebal!! Jangan sekarang!!!” aku duduk di bangku halte dengan
menggerakkan gerakkan kakiku berusaha mengusir rasa ingin buang air kecilku.
Ishh…. Sungguh aku menyesal, sangat menyesal kenapa saat di rumah Ryeowook tadi
aku aku tak numpang memakai kamar mandinya saja. Arghhh!!! Kenapa hujan ini
deras sekali? Aku berharap hujan ini segera reda. Aku sedikit tak menghiraukan
hujan lebat itu sekarang, dipikiranku hanya ada kamar mandi T_T huwaaa
merananya nasib ku…. Mungkin aku mulai gila. Aku berdoa ada sebuah kamar mandi
jatuh dari langit di depanku -_- Kugerakkan kakiku semakin cepat dan tak
beraturan, berharap semoga aku tak mengompol di sini. TAT kumohon ajhussi supir
bus cepatlah datang!!! Jinjja!!! Omona!!
Aku merasa tak tahan lagi…. Andwae!!!
“Tes…tes…tes…”
Huwaaa…. Aku… A-Aku benar b-be… benar.. “Huwaaaaa…. eomma!!!” T^T Aku
ngompol….. Eotteokhae!!! Aku menarik napas panjang dan menoleh kekanan kekiri.
Haahhh…. Setidaknya disini sepi. Tapi banyak kendaraan lalu lalang ._. itu sama
saja T.T hiks dan mengapa hujannya tak sederas tadi!!! Sekarang aku menyesal
telah berharap agar hujan cepat berhenti. Aku berdiri dan berjalan kearah sudut
halte, seorang ajhumma dan seorang namja kurasa berumur 20-an berjalan
mendekati halte tempat aku berada. Sial… kurasa mereka akan menunggu bus disini
juga -_- huwaa bagaimana jika mereka tahu aku mengompol disini T^T ini sangat
memalukan. Ah! Tapi itu tidak mungkin lagi pula rok yang aku pakai setengah
basah dan aku memakai jaket yang lumayan panjang, setidaknya dapat menutupi
bokongku =.=. Kemungkinan mereka mengetahui aku ngompol kecil. Yah… itu benar..
kau pintar Hyukkie, sekarang kau hanya perlu menunggu bus datang, dan berharap
rok sekolahmu tak bau air kencing. Itu busnya, aku sedikit berlari menaiki bus
itu. Untungnya tak ada siapapun disana.
Aku berharap tak ada penumpang lain yang menaiki bus ini.. mianhae
ajhussi supir bus bukannya aku mendoakan agar bus mu sepi tapi aku tak ingin
harga diriku hancur, kudoakan kau mendapat banyak penumpang hingga bus mu penuh,
tapi nanti. Setelah aku turun dari bus tentunya, aku duduk di bangku kelima
disisi kiri bus. Selama perjalanan aku hanya memandang jalanan dari kaca
berharap aku cepat sampai di rumah, dan tentu tak ada penumpang lain yang naik.
Beberapa saat kemudian bus yang kunaiki berhenti disebuah halte dan.. oh tidak
O_O ada murid dari sekolah lain yang ikut naik bus ini, sekitar 8 orang T^T
ditambah seorang ajhumma yang membawa belanjaan. Omona kenapa murid sekolah itu
harus duduk didepan dan kanan bangku yang aku tempati!! Tak bisakah ditempat
lain?? Kumohon semoga tak tercium bau air kencing disini. Mau ditaruh mana
wajahku nanti, meskipun mereka tak mengenalku tapi hey! Aku berstatus yeoja SMA!!
Aku merapatkan jaketku dan memakai tudungnya berusaha agar mereka tak melihatku
sekaligus agar namaku tertutupi. Setidaknya jika tercium bau aneh di bus ini,
kalaupun ada yang mengira bau itu berasal dari diriku, tak ada yang melihat
rupa wajahku.
Cepatlah ajhussi!!! Kumohon cepatlah aku ingin segera pulang!! Kenapa
semakin lama bus ini semakin banyak penumpangnya?? Dan aku belum juga SAMPAI DI
RUMAH. Pabbo!!! Anak anak dari sekolah lain itu juga kenapa harus berbicara
sampai seramai itu sih, ah … itu justru membantuku. Dengan begitu mereka tak
akan menyadari keberadaanku. Sebenarnya aku dan teman teman ku jauh lebih ramai
saat berkumpul -_-‘ tapi tetap saja, dua yeoja didepanku kenapa juga harus
duduk serong untuk berbicara dengan temannya yang lain. Aish… sabarlah Hyukkie
sebentar lagi kau akan sampai. Itu dia halte nya!! Aku melihat halte itu seakan
seorang ajhumma gila belanja yang melihat diskon besar besaran di sebuah mall.
Cepat cepat kuberdiri segera keluar dari bus dan berlari menuju rumah. Aku
harap tempat dudukku tadi tak basah. Ah… masa bodoh yang terpenting sebentar
lagi aku sampai di rumah. Aku bergegas membuka pagar rumahku dan langsung
menuju kamarku tanpa membuka sepatuku terlebih dahulu. Sekarang tugasku hanya
harus mencuci rok dan celana dalamku mungkin jaketku juga sekalian -_-
`*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*`
Aku menjatuhkan diriku diatas kasur. Ahhh.. kasurku sayang. Aku
merindukanmu. Berterima kasihlah pada eommaku yang terlalu menyayangiku
sehingga menyuruhku mencuci piring dan menyapu halaman juga dalam rumah setelah
aku turun dari kamarku –menghilangkan barang bukti ngompol- dengan perut
keroncongan. Aku memang suka bersih bersih tapi tak setiap saat juga eommaku
tercinta -.- Kuraih ponselku dari meja, tak biasanya aku mendapat sms, dapat 3
juga. Ini sebuah rekor. Dua pesan dari nomor tak dikenal dan satu pesan dari
Sungmin.
Pesan
pertama.
‘Ini nomorku... Woori’
Aku
baru ingat ia memberikan selembar kertas dan meminta seluruh yeoja di kelas
untuk menuliskan nomor ponselnya, tulisan mereka tak ada yang benar -,- ada
yang minta pulsa, pakai emotion
aneh bin ajaib, pesan ayam bakar, digambar
kartun, ada yang bilang mau nyantet, ada juga yang promosi jualan baju. -_-
Baiklah cukup simpan nomor nya dan tak perlu kubalas.
Pesan
kedua.
‘Annyeong... Kamu sedang apa Eunhyuk?’
Eh?
Siapa ya? Aku penasaran tapi aku
terlalu miskin pulsa hingga tak cukup untuk
mengirim sms
-_- saat aku ingin
menelpon seseorang yang mengangkat pasti yeoja dengan ucapan yang selalu sama ‘pulsa yang
ada miliki tidak cukup untuk meneruskan panggilan ini’ =.=a
Pesan
ketiga dari Minho
‘noona.. Aku akan ke Seoul dua minggu lagi.
Umma ku bilang aku akan masuk sekolah yang sama dengan mu. Ah iya jangan lupa
beritahu ajhumma dan ajhussi salam untuk mereka berdua. Aku ingin tau bagaimana
keadaanmu sekarang, apa masih seperti monyet atau berubah menjadi kambing? Tak perlu
membalas pesan ini, aku tahu kau tak pernah membeli pulsa kekeke ^^’
-_-“
dasar namdongsaeng kurang ajar. Jelas jelas aku manusia malah disamain
sama monyet apa juga itu?
Simpanse? Please! Monyet dan simpanse itu satu keluarga=_=.
Yang sedikit lebih keren nggak ada apa? Kambing misalnya -_- Kalau kau tahu aku tak memiliki pulsa
kenapa tak membelikannya ‘-‘ dasar kebo belo. Ish sudahlah tak penting
memikirkan keroro setengah kebo itu lebih baik aku tidur sekarang.
Haah!!!!
Kenapa tak bisa tidur juga!!! Sudah satu jam aku berguling guling dikasur tapi
tak ada rasa ngantuk sedikitpun justru aku merasa seperti ayam goreng tepung
yang akan digoreng untuk dijual dikedai makanan pinggir jalan -_-
Aku duduk melihat sekelilingku, kamarku bersih, meja belajarku tak berantakan,
seragam sekolah sudah kusiapkan, buku pelajaran sudah kumasukkan dalam tas, dan
aku juga sudah makan –setelah merengek meminta umma untuk memasak bulgogi yang
memerlukan waktu satu jam menarik narik
baju eommaku-
lalu kenapa aku tiba-tiba insomnia begini? Aku mengacak rambutku kesal.
Jam dinding stroberi di kamarku sudah menunjukkan angka sebelas. Aigooo...
Drttt....drttt..
‘1
pesan masuk’
‘Eunhyuk... sudah tidur?’
Nomor
yang tadi sore. Siapa dia? Darimana ia tahu namaku? Apa ia penguntit? Apa ia
ingin menculikku? Bagaimana kalau ia adalah penjahat buronan huwaaa T.T umma...
Tunggu dulu! Penjahat buronan pasti penjahat kelas kakap tak mungkin mengirimi
pesan pada korbannya. Itu buang
buang waktu. Kalaupun ia penguntit apa ia tak salah
orang -_- hei.. aku termasuk tomboy di sekolahku, itu karena semua yeoja
disekolahku itu feminim lebih tepatnya terlalu feminim dan kebanyakan dari
mereka centil walau tak semua sih. Wajahku juga pas pas-an dari pada aku
mengaku cantik lebih baik jujur kan? -_- lalu kalau ia ingin menculikku
bagaimana caranya jika melalui sms? Aku bukan remaja labil yang akan menemui
orang yang baru kukenal melalui dunia virtual. Lalu bagaimana ia bisa tahu
namaku? Apa ia keturunan dukun? o_o Baru kali ini aku mendapat pesan seperti
dari penggemar rahasia begini. Apa aku sebenarnya cantik hanya aku tak
menyadarinya sehingga memiliki penggemar rahasia begini? Itu hanya hayalan ku
yang terlalu tinggi aku tahu itu -_- aku melirik kalender disebelah meja
belajarku. OMONA!! Aku menepuk dahiku, kenapa baru ingat sekarang, besok ada
upacara hari jadi
sekolah aish! Aku harus cepat cepat tidur sekarang!
Eunhyuk’s
POV end
Chapter 1
“A-aakhh... Lepashhh!!! Bagaimana aku bisa
tersenyum jika hariku sial begini!!” Eunhyuk menghentakkan kakinya kesal.
“Kau tahu? Wajahmu seperti monyet dilanda kesialan.. haha”
“MWO?? YA!! Kim Ryeowook!! Apa maksud mu heh!” Eunhyuk melempar kotak susu kosong kearah Ryeowook.
TUKK
“Appo~” Ryeowook mengusap usap kepalanya. “Siapa suruh kau tak berhenti menggerutu begitu? Bibirmu komat kamit seperti dukun baca mantra, wajah mu juga ditekuk terus mirip cucian belum disetrika” Ryeowook menjulurkan lidahnya.
“YAK!!” Eunhyuk melotot.
“Berhentilah bertengkar” Kibum membalik
lembaran novelnya.
“Haha… Memangnya kau kenapa Hyukkie-ah?” Sungmin tersenyum
sembari menaikkan satu alisnya.
“Jadi begini…” Eunhyuk mencomot kentang goreng
Ryeowook -tanpa memperdulikan tatapan membunuh dari empunya- dan memulai
ceritanya.
Flashback
Hyuk pov
Taeyeon
–sang bendahara kelas yang akan bertransformasi menjadi medusa jika kau tak
segera membayar uang kas- berjalan kearah bangkuku. “Hyuk.. Tadi Ahn
seongsangnim mencarimu, kau disuruh datang ke ruang konseling secepatnya.”
“Arraseo....
Gomawo Taeyeon-ah.” Yeoja itu tersenyum bak malaikat –melupakan sisi gelapnya- dan
berlalu bersama teman temannya.
“Ming.. Kau
duluan saja. Aku mau menemui Ahn seongsangnim dulu.” Sungmin yang tengah
membereskan bukunya mengangguk mengerti.
Aku
mempercepat langkahku menuju ruang konseling. Ini sedikit aneh. Aku tak pernah
dipanggil ke ruangan ini sebelumnya. Seingatku aku tak memiliki masalah ataupun
pelanggaran apapun akhir-akhir ini. Lalu kenapa aku dipanggil Ahn seongsangnim?
Hash.. lebih cepat aku kesana lebih cepat aku tahu.
Tok Tok Tok
“Masuklah”
Cklek
Entah
mengapa aku merasa seperti ada tekanan dan hawa yang aneh jika memasuki ruangan
ini. Seakan kau sedang memasuki lokasi uji nyali dengan bermacam hantu dengan
bentuk abstrak hasil pembantaian, pembunuhan, bunuh diri dan segala macam tetek
bengeknya. Oke lupakan. Toh, guru konseling di sekolahku tak semengerikan
kuchisake onna.
“Chogiyo…
Apa seongsangnim memanggilku?”
“Ne..
Masuklah Hyukjae-ssi.” Kulihat Ahn seongsangnim duduk di kursi kerjanya sedang
membolak balikkan suatu kertas. Aku melangkah masuk setelah menutup pintu ruang
uji nyali ini =_=.
“Duduklah.”
“Apa saya
membuat masalah seongsangnim?”
Aku bertanya
hati hati pada Ahn ssaem. Bukannya apa, tapi baru kali ini aku dipanggil ke
ruang konseling. Jadi wajar saja aku sedikit takut. Aku mulai parno jangan
jangan ada yang melihatku ngompol dan melaporkannya pada Ahn ssaem. Ah.. ani!
Itu tak mungkin mana ada pelanggaran karena mengompol, meski memalukan tapi ini
tak masuk di buku pelanggaran.
“Kau tak
membuat masaqlah apapun, jangan tegang begitu. Seongsangnim hanya ingin
mengajakmu bicara saja.” Ia tersenyum padaku.
Ahn ssaem
menuliskan sesuatu di sebuah buku. Itu tampak seperti grafik nilai siswa. Aku
hanya mengangguk dan diam menunggu Ahn ssaem melanjutkan pembicaraannya.
“Seongsaengnim
langsung ke intinya saja ne? Jadi seongsangnim ingin meminta tolong padamu
untuk menjadi tutor bagi siswa lain. Tenang saja, pihak sekolah akan memberi
tahu pada orang tuamu. Kau juga akan mendapat nilai tambahan di pelajaran yang
akan kau ajarkan pada siswa lain tersebut. Melihat
dari nilai nilai rapor mu kau memiliki nilai selalu diatas rata rata bahkan
beberapa nyaris sempurna, jadi bagaimana Hyukjae-ssi? Apa kau keberatan?”
Aku memasang
senyum palsu. Bohong jika aku tak keberatan, ini sangat menyebalkan. Tutor
siswa lain katanya? Haishh.. Aku ingin pulang sekolah cepat dan bagaimana jika
aku akan menjadi tutor dari siswa yang bermasalah. Yang tingkahnya kayak preman
pasar gitu? -3- Yasudahlah, toh aku tak mungkin menolaknya. Aku tahu cerita
lama tentang siswa yang pernah menolak permintaan Ahn ssaem. Dan itu
mengerikan. Hufft… terpaksa aku menurutinya. Lagipula nilai tambahan tak
terlalu buruk juga kan.
“Hyukjae-ssi??
Kau mendengar ibu?”
Aku tersadar
dari lamunanku. “Ah.. tentu saja tidak seongsangnim.. Saya dengan senang hati
akan menjadi tutor siswa tersebut. Kalau boleh tahu siapa orangnya ssaem?”
“Namanya Lee
Donghae. Kelas XI 3. Aku akan memberikan jadwalnya besok. Kau akan menjadi
tutornya setiap pulang sekolah.”
Kan apa aku
bilang barusan. Shit! Memang siapa yang tak mengenal Lee Donghae itu?! Namja
itu terkenal karena wajahnya. Banyak siswa yang tertarik padanya. Oh dan aku
ingat ia memiliki klub penggemar di sekolah. Terakhir kudengar yeoja yang dekat
dengannya pindah sekolah tanpa alasan yang jelas. Yang ku tahu pasti ia dibully
habis habisan oleh para penggemar namja berwajah ikan itu. Besok akan menjadi
neraka bagiku.
“Sekarang
kau boleh kembali Hyukjae-ssi” Ahn ssaem tersenyum dan kembali berkutat dengan
buku buku di mejanya.
“Kamsahamnida
seongsangnim. Saya permisi dulu.” Aku membungkukkan badanku dan pergi ke kantin
menyusul Sungmin.
Flashback end
Author pov
“Begitu ceritanya.” Eunhyuk meminum jus
strawberrynya habis.
“HAHAHAHAHA….” Sungmin dan Ryeowook tertawa
mendengar keluh kesah sahabat monyetnya itu. Kibum pun tersenyum geli mendengar
cerita yang Eunhyuk alami.
Eunhyuk merengut “Bukannya membuat
mood ku kembali baik kalian malah mentertawakanku. Cih..” ia mengeluarkan ipod biru kesayangannya.
“Hahaha.. Chakkaman, Jadi.. Kau akan menjadi tutor
untuk namja dengan penggemar liar itu heh? Saranku kau harus berhati hati
dengan Jessica.” Ryeowook mencolek pipi Eunhyuk.
“Aishh.. Ne! Makanya aku harus persiapan batin
untuk menjadi tutor flower boys dengan fans para setan jahanam sepertinya selama
beberapa bulan kedepan. Akh.. Micheo!!” Eunhyuk mengacak rambutnya kesal.
“Jangan begitu.. Nanti kau malah jatuh cinta
padanya. Ingat kata pepatah Hyukk.. kekeke” Sungmin menggelengkan kepalanya.
“Heum… Dwaesseoyo” Eunhyuk memakai headsetnya
tidak mengacuhkan ketiga sahabatnya .
Sungmin mengaduk minumannya malas. “Aku ingin pergi hari ini. Tak ada siapapun di rumah” ia memelas menatap ketiga temannya.
“Eoddi?” Tanya Kibum tanpa menghentikan kegiatan membaca novelnya.
“Molla” Sungmin menjadikan tangan kanan sebagai tumpuan kepalanya.
“Bagaimana kalau d’Collage?” usul Ryeowook
“Aku belum pernah kesana, itu restaurant
seafood kan?” Sungmin meminum
jus nya. Ryeowook mengagguk membenarkan.
“Baiklah. Aku mau saja. Kau bagaimana Bummie?”
Sungmin melirik Kibum yang masih setia dengan acara –Mari membaca novel tebal
bersama Kim Kibum-
“Aku terserah kalian.” Jawab Kibum
Sungmin dan Ryeowook menunjuk Eunhyuk dengan
dagunya. Kibum menepuk lengan Eunhyuk pelan. Eunhyuk menoleh, ia menaikkan kedua alisnya menatap yeoja –berambut hitam sebahu yang tengah membaca novel-
disebelahnya. Kibum tak menjawab ia justru menarik kedua earphone yang
Eunhyuk pakai.
“Hei! Ke-“
“Depanmu” sela Kibum singkat. Ia membalikkan halaman buku novelnya.
Eunhyuk mengalihkan pandangannya pada kedua yeoja didepannya.“Wae gurae?”
“Pulang sekolah kami mau pergi. Kau mau ikut?” Ryeowook menawarkan.
“Eoddi?” Eunhyuk mengernyitkan dahinya
“d’Collage” Sungmin menjawab.
“Baiklah..aku ikut. Kita kesana naik apa? Aku tadi pagi naik
bus. Minnie mobilnya sedang rusak kan? Wookie selalu bersama si kepala besar
itu.”
Ryeowook langsung mendeathglare Eunhyuk yang jelas
tak diperdulikan oleh monyet itu. Akhirnyapun mereka bertiga saling menatap Kibum, merasa diperhatikan Kibum menghela napasnya dan menyahut “Mobilku” ucapnya singkat. Ia menutup novelnya seraya berdiri.
“Ya! Eoddiga Bummie-ah?”
Kibum tak menjawab pertanyaaan Sungmin. Ia membalikkan tubuhnya tepat saat bel –tanda istirahat berakhir- berbunyi. Kibum berjalan keluar kantin tanpa menoleh kearah teman temannya.
“Terkadang, ia mirip seperti peran yeoja misterius di film.” Celetuk Ryeowook.
“Sikapnya berbeda 1800 dari Kyuhyun.” Komentar Eunhyuk
“Setidaknya mereka berdua memiliki kesamaan, jenius dan selalu membawa benda keramat” lanjut Sungmin.
“Barang elektronik dan lembaran kertas memang bertolak
belakang.” Eunhyuk menggelengkan kepalanya. Mereka bertiga pun bergegas menuju kelas.
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Eunhyuk pov
Pulang sekolah bagaikan es kelapa muda di tengah
gurun pasir bagiku. Terkadang aku berpikir jika sekolah itu tak beda jauh
dengan penjara. Cctv mengintai dimana mana, gerbang keluar masuk dijaga satpam,
peraturan selalu ketat, apalagi tak sedikit guru killer yang bertebaran di
berbagai mata pelajaran.
Ayolah guru killer itu takkan membuatmu pintar,
mereka hanya membuatmu takut, hasilnya kau belajar mati matian agar mendapat
nilai bagus. Tentu itu karena kau tak dapat melirik jawaban di kanan kiri
bangkumu -_-“.
Mungkin aku akan rindu jaman jaman taman kanak
kanak dulu =3= dimana semua guru tak pernah memarahiku, dimana sekolah itu
seperti taman bermain/? apalagi aku sering dibelikan mainan, dan berpura pura
menangis agar dibelikan es krim atau balon ._.v Aku merindukannya =_=
Sekarang aku, dan ketiga babuku, -mereka akan
membunuhku jika mengetahui ini- Sungmin, Kibum, dan Ryeowook tengah berada di
sebuah restaurant sejak 30 menit yang lalu. Tak ada hidangan makanan dihadapan kami,
hanya beberapa minuman dan daftar menu yang menghiasi meja itu. Sungmin dan Ryeowook
sibuk dengan ponselnya, Kibum seperti biasa, duduk diam membaca novel.
Aku penasaran kenapa ia selalu membawa novel atau buku
kemanapun ia pergi, dan ia juga selalu berganti buku –setiap hari paling lama
dua atau tiga hari, pernah sampai hampir satu minggu tapi itu ensiklopedia =3= itupun
juga jarang terjadi- padahal buku yang ia bawa tebalnya selalu lebih dari 300
halaman.
Apa rumahnya memiliki perpustakaan besar sebesar lapangan
sekolah yang menyimpan puluhan ribu buku didalamnya? Jika iya aku yakin sudah setengahnya
ia baca. Bagaimana dengan koleksi novelnya? Pasti semua novel penulis terkenal,
best seller, dan novel yang telah direalisasikan dalam layar lebar ia memilikinya.
Atau jangan jangan keluarganya memiliki bisnis penerbitan buku jadi hampir
semua buku novel ia memilikinya. Entahlah… Kapan kapan aku harus pergi kerumahnya,
ya.. benar dari pada aku semakin ngawur mengarang cerita.
Aku mengalihkan pandanganku pada kaca jendela jalanan
lumayan ramai, aku sering berhayal jika suatu hari aku memiliki namjachingu seorang
pangeran yang akan mengantarku kemanapun aku mau dengan kuda putihnya.
Hayalan yang aneh menurutku, khas cerita dongeng
sebelum tidur bukan? -_- dizaman modern seperti ini mana ada kuda berkeliaran
di jalan, trotoar pula itu ebih tak mungkin =_= dan setahuku pangeran atau bukan
tak ada bedanya di Negara yang tak menganut sistem kerajaan. Eh? Kenapa justru aku
membicarakan pelajaran kewarganegaraan.
Aku terlalu banyak belajar sepertinya. Ckckck.. aku
harus protes pada umma agar membebaskanku setidaknya seminggu untuk tak belajar
dengan alasan ini, mungkin umma akan setuju. Mengingat ingat tentang hayalanku…
Kuda apapun warna nya apa boleh berkeliaran di jalanan? Kurasa tidak. Ahh..
Mungkin tak masalah jika seperti pangeran William di Inggris sana. Sayangnya
ini korea babe.. -3-
DRASH….
Hujan! Jemuranku!! Aish… eotteoke!!! Apa Jung ajhumma tahu ada jemuran di balkon kamarku??? Aish
aku saja menyuruhnya untuk tak pernah memindahkan barang barang ku, meskipun ia
tahu ia tak akan memindahkan jemuranku. Atau aku sms umma saja minta tolong
mengambilkan jemuranku, baiklah.
MWO?!! Aku
membulatkan mataku, aigoo.. kenapa aku baru ingat kalau pulsaku habis! Dan
kenapa di sekolah aku tak membelinya tadi TT^TT huwee... Jemuranku sayang..
baru saja tadi malam aku jemur, sekarang pasti sudah basah lagi. Haah.. sudahlah, setidaknya pakaian ku basah hanya berbau air hujan, itu lebih baik
daripada bau air kencing,
asal kau tahu saja aku belum bisa melupakan kejadian naas beberapa hari lalu
itu -_-“
Bicara
tentng hujan. Aku jadi semakin lapar.. Kau tahu? Jus stroberi ku sudah habis
dari tadi, kapan aku makan? Perutku sudah demo layaknya mahasiswa yang demo meminta
pemerintah
menurunkan harga BBM. Tuh kan aku memikirkan pelajaran lagi.
Aku benar benar harus protes pada umma untuk mengurangi jam belajarku. Kurasa
otak kiri dan otak kananku hampir tak ada bedanya. Aku melepas earphone ku.
“Hey!!
Kita ke tempat ini untuk numpang duduk atau makan? Aku sudah sangat lapar” Aku menatap ketiga orang ini
jenuh. Siapa
sajaa perutku sudah keroncongan dari tadi woii -3-
“Kau
pikir aku tak memiliki kursi dirumah sampai sampai aku masuk kedalam restaurant
ini hanya untuk menumpang duduk?” Sungmin menatapku malas.
“Hmm” Aku balas menatapnya datar.
“Bukan kau saja yang kelaparan
Hyukkie. Aku juga..”Sungmin mengerucutkan bibirnya.
Aku
menghembuskan napasku pasrah. “Sebenarnya kapan si nenek sihir dan ajhumma
pelit itu datang?” aku menumpukan kepalaku pada meja restaurant.
“Jangan
bilang ia nenek sihir, kalau Heechul eonni tahu habis riwayatmu” Ryeowook tetap
sibuk dengan ponselnya sambil melirikku sesekali.
“Kau
lupa dirimu juga pelit Hyuk-ah?” Kibum meletakkan novelnya diatas meja.
Hehehe.. aku lupa tentang itu.
“Memangnya aku pelit begitu?” Aku menggaruk rambutku, mungkin efek belum keramas beberapa hari ini,
ahh baru dua hari sih. -_-
“Menurutmu?!!!”
Mereka bicara serentak sambil menatapku. Pas begini saja mereka kompak. -_-
“Kita
pesan makanan dulu saja, nanti mereka menyusul.. Chogiyo!!” Ryeowook
melambaikan tangannya memanggil pramusaji.
“Kenapa
tak dari tadi saja sih” >.< Aku menatap Ryeowook gemas. Ingin rasanya
sekali sekali aku menggigit kepala bocah itu. Ah kurasa aku harus mengurungkan
niatku jika aku tak mau mati ditangan Yesung. Aku baru ingat kepala namjachingu
bocah ini besar. Mungkin enak kalau kugigit =.=a Aish.. Ini
efek kelaparan sepertinya.
“Hyuk..
Kau mau pesan apa?” Ryeowook mendorong daftar makanan kearahku. Aku
mengembalikan daftar makanan itu.
“Aku mau
jus stroberi 1 dan milkshake stroberi 1. Makanannya.. ada bulgogi kan?”
pramusaji itu menganggukkan kepalanya. “Bulgogi dua porsi. Itu
saja.”
“Kau kelaparan eh?” Sungmin menaikkan alisnya.
“Hmm”
“Aku
baru ingat kau tak suka seafood Hyukkie” Ryeowook menoleh kearahku, hey. Apa mereka tak memesan makanan?
“Setidaknya
kau ingat kan?.... Apa kalian tak memesan makanan?” Aku mengernyitkan dahiku
bingung.
“Kau
saja yang sibuk dengan duniamu sendiri.” Kibum memasukkan novelnya dalam tas
dan mengeluarkan ponsel miliknya.
Aku
hanya menganggukkan kepalaku, yah.. sepertinya aku terlalu lama memikirkan cara membujuk
eomma agar membolehkanku tak belajar selama beberapa hari.
“Mian..
Kami terlambat” Leeteuk eonni datang bersama Heechul eonni di belakangnya. Ia
sedikit membungkukkan badannya. Sementara Heechul tanpa basa basi langsung
duduk di sebelah Ryeowook.
Dasar
nenek sihir sikapnya tak pernah berubah -_- Leeteuk duduk didepan Heechul,
tepat disebelah Sungmin. Tak lama setelah mereka tiba, makanan pesanan kami pun
datang. Akhirnya penderitaanku berakhir juga.
*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*
Aku,
Kibum, Sungmin, dan Ryeowook menuju mall yang tak jauh dari d’college berada. Sementara Heechul dan
Leeteuk eonni sudah berpisah dengan kami seusai makan tadi, katanya mereka mau
menyiapkan baju pernikahan Heechul eonni, aku tak menyangka ada namja waras
yang mau dengan nenek sihir itu -_-.
Kami berempat akan pergi belanja bersama. Belanja dalam hal yang berbeda tentunya. Aku hanya berjalan jalan saja tapi kalau
ada sepatu sneakers yang menurutku keren kurasa aku akan membelinya.
Sementara ketiga sahabatku ini... Kibum pastinya
akan membeli buku atau novel yang tebalnya melebihi buku sejarah, percayalah
buku sejarah tak ada apa apa nya dengan buku buku koleksinya -3-
Ryeowook kujamin akan membeli barang yang berhubungan
dengan hal masak memasak, seperti kompor baru mungkin? Atau panci anti gosong
misalnya -.-#
Sementara Sungmin hampir sama seperti yeoja
kebanyakan yang senang berbelanja pakaian, bedanya semua barang berwarna pink
ia pasti akan membelinya tak peduli seperti apa bentuknya. Terkadang aku
berpikir apa nanti namjachingu nya akan ia dandani dengan warna pink juga -_-
Dan disinilah aku berada. Makan es krim sambil
menunggu Ketiga sahabatku yang tega teganya meninggalkanku sendirian untuk
pergi belanja -3-. Sialnya, aku baru sadar jika atmku tertinggal di meja
sebelah tempat tidur. Such a good day right? Baiklah.. setidaknya ada beberapa
ribu won di dompetku.
Aku berjalan berkeliling mall. Sambil mencari cari
lagu yang sedikit menghentak di ipod ku. Aku terus berjalan dengan tatapan
focus pada layar ipod.
BUGHH
Aku memundurkan badanku saat menabrak seseorang.
“Hei!! Hati hati noona!” Sial..
Sepertinya aku menumpahkan es krimku di bajunya.
“Eh.. Jeoseonghamnida.. Aku tak sengaja menabrakmu
barusan.” Aku membungkukkan badanku.
“Gwaenchana.. Hanya kotor sedikit.” Namja itu
lebih tinggi dariku ia tersenyum sembari membersihkan sweaternya.
“Ah.. ini..” Aku menyodorkan tissue yang kuambil
dari tas padanya. “Sekali lagi maafkan aku.” Aku kembali membungkuk.
“Makanya kalau jalan itu pakai mata jangan pakai
dengkul” Ucap namja dibelakang namja yang kutabrak.
What! Apa maksudnya?! Aku menatap namja itu sinis.
“Dia yang kutabrak biasa saja, kenapa kau yang ngomel ngomel gitu?”
“Heh yeoja tengik! Dibilangin malah nyolot!” Ia
menatapku dengan ekspresi wajah sok diseram seramkan
“Ishh.. Kamu aja yang bawa repot masalah sepele
seperti ini.”
“Yak!!” Namja itu melotot kearahku.
“Sudahlah Donghae hyung.. Yeoja ini juga sudah
meminta maaf.”
“Ishh.. Hyung ke mobil duluan.” Namja menyebalkan
itu berjalan melewatiku dan sekilas menatapku dengan tatapan seperti wajah
kucing anggora merengut.
“Maafkan hyungku. Ia sedang ada masalah jadi mudah
marah.” Namja tinggi itu membungkukkan badannya.
“Aku yang seharusnya minta maaf karena menumpahkan
es krim ke sweatermu. “
“Sudah kubilang tak apa. Aku menyusul hyung ku
dulu ne?”
“Ne.. Kamsahamnida.” Aku membungkukkan badanku.
Setelahnya namja itu tersenyum ramah dan berjalan pergi mencari hyung
–menyebalkan- nya.
Aku kembali berjalan mencari MinWookBum, lebih
baik disingkat bukan? Terlalu ribet untuk menyebutkan nama mereka satu persatu.
Hei.. Aku tak sedang mendata daftar hadir siswa kan? -_-
Drttt....drttt..
Aku mengambil ponselku di saku jeansku.
‘1 pesan
masuk’
‘Hai..
Kenapa tak membalas pesanku Hyuk?’
Oke. Aku mulai penasaran dan firasatku kembali
berteriak nyaring mengatakan ini secret admirer ku. -3- Sepulang nanti aku akan
membeli pulsa -_- sekarang biarkan saja dulu.
END/NEXT?
Menulis hanya untuk meluangkan waktu. Jika hanya ingin ngebash mending gak perlu comment. Kalau flame dipersilahkan^^

Tidak ada komentar:
Posting Komentar