Sabtu, 24 Desember 2022

freak

 chloe dan zarcho, bubu dan bobo tengah malem bgt ye gan ane baru tau kalo ga wangi ayu yang 6


gjshishwjjsk bisa kaa boleh dikirimkan filenya ka mohon maaf baru membalas dendam kepada mas mohon maaf baru membalas dendam kepada mas mohon maaf baru membalas dendam kepada mas  mohon maaf baru membalas dendam kepada mas mohon maaf baru 

Kamis, 12 Juli 2018

Jurusan Teknologi Industri Pertanian di UNIVERSITAS BRAWIJAYA


HAI.... hehe sebenernya aku cuma melampiaskan kegabutan aja nulis ginian.. Di Malang pada malam yang sunyi dengan suhu 21 derajat ini membuat aku luar biasa bosan, gatau kenapa wkwk. oke balik ke topik. Nama ku XXXX, ini panggilan wkwk. Nah aku jurusan Teknologi Industri Pertaian di Universitas Brawijaya Malang, angkatan 2017. hmm.. jadi teknologi industri pertanian itu masuk Fakultas Teknologi Pertanian atau biasa disingkat dengan FTP. Fakultas nya gampang dicari kok, orang nampang didepan lapangan rektorat pas wkwk.. Nah.. di FTP sendiri ada 3 jurusan, Teknologi Industri Pertanian (TIP), Teknologi Hasil Pertanian (THP) dan Teknik Pertanian (TEP). Disini aku mau bahas yang TIP soalnya aku gak begitu paham sama dua jurusan lain hehe.. yang penasaran sama TEP atau THP silahkan kunjungi web resmi FTP UB ya.. cari aja di search engine pasti langsung muncul.

Berhubung aku baru menempuh pendidikan *cieilah bahasanya* di TIP selama 2 semester alias satu tahun, jadi aku nulis post ini berdasar pengalaman dan sedikit cerita dari kating serta dosen yak ehe.. Jadi jurusan ini tuh sama sekali gak ada hubungannya sama sawah oke?! maap agak nyolot -_- kesel aing.pasti tiap orang awam yg denger teknologi industri pertanian fokusnya ke pertaniannya. padahal ini fakultasnya aja udah dipisah -_- fakultas pertanian dimana fakultas teknologi pertanian dimana -_- di TIP itu kita berperan dalam proses pengolahannya. PENGOLAHAN. sama distribusinya. gimana ya... pokoknya bahan baku yang udah dihasilkan oleh anak  FP nanti diolah menjadi barang yang langsung jual gitu sama anak TIP. 

Aku kasih contoh yak biar lebih paham aja. misal anak FP panen jagung, nah jagungnya itu diolah sama anak TIP yang kemudian bakal dipasarkan. Tapi gak cuma diolah aja, ada penambahan atau pengurangan pada kandungan bahan yang membuat bahan itu jadi unik. beda gitu. sebelum dipasarkan ke konsumen. jagungnya dibuat coklat gitu kek.. kan unik tuh coklat rasa jagung bakar wkwk.. btw paham gak sih? paham pahamin aja deh ya. Nah di TIP tuh yang dipelajarin semua bidang dong.. Tau anak teknik industri kan? nah TIP 11 12 lah sama jurusan itu. Kita cuma spesifikasi di bidang agroindustri aja. 


Jadi.... bagi kalian yang gak demen apalagi alergi sama yang namanya itungan. plis gak usah bunuh diri dengan masuk ke jurusan ini -_- aku dulu kena jebakan batman cuyy.. ada noh yang post tentang TIP di blog sebelah. Bilang kalo itungannya dikit banyakan teori sama ekonominya gitu. alah,,, jangan percaya -_- dan parahnya temen temen gw *maap yak kadang make gw kadang make aku, gw emang gini sih anaknya wkwk* juga pernah baca di blog itu dan berakhir dalam pusaran kesedihan *halah*  

Dimulai dari semester pertama. Mata kuliah dasar yang pernah ada di sma kek fisika, kimia, biologi, matematika, bhs indonesia, sama agama ada disini. Yah kan masih awal yak jadi gak begitu susah lah soalnya kan sma udah pernah. oiya itu matematikanya nama matkulnya matematika industri yak :) terus yg lain fisika dasar, kimia dasar sama biologi yg menurut gw gaada dasar dasar nya samsek -_- Lu bakal enjoy di semester pertama karena kek ngulang sma, lain cerita kalo lu model model pelajar yang payah di hitungan kek gw -_- saran gw sih usaha sama doa jan lupa. masalah nilai mah tergantung ridho yang diatas :( Dan tipikal dosen lu berpengaruh banget sama nilai yang lu dapet T.T percayalah.

Lanjut semester dua. Lu bakal dapet statistika industri 1 sama matematika industri 2 Mampus gak lo -_- yang matematika industri itu ngelanjutin yang semester satu, makanya jadi matematika industri 2. Berarti ntar ada statistika industri 2 dong? Yapp betul sekali -_- plus dapet praktikumnya pula. Hmph mamam tuh statind -_- Lu juga bakal ngerasain gimana rasanya jadi anak filkom loh disini :) ntar semester dua ada matkul dasar pemrograman :) tbh, sampe sekarang gua masih gak paham sama matkul satu ini -_- 

Lanjut... FTP itu semi teknik loh jadi jangan kaget aja kalo 11 12 sama FT wkw... mulai beberapa bulan lalu juga diresmiin lulusan jurusan TIP jadi sarjana teknik (ST) bukan sarjana teknologi pertanian (STP). Eh! ini cuma buat TIP aja, jadi THP sama TEP lulusannya tetep STP.

Di TIP ada 3 pilar yang menaungi, managemen, teknologi dan rekayasa. Nah 3 pilar ini masuk mata kuliah pilihan. tiap mahasiswa harus milih masing masing minimal 2 matkul pilihan dari tiap pilar. lebih gimana? gaada yang ngelarang kok :) asal nilai lu gak jeblok aja. Oh dan buat lulus S1 dari jurusan ini ada 3 jalur cuy.. karya ilmiah, skripsi sama usaha sendiri. karya ilmiah kek elu ikut pimnas terus lolos babak pendanaan, nah itu bisa buat ganti skripsi lu jadi lu tinggal presentasi ulang aja deh.  problem nya disini adalah.... lu kira ikut pimnas gampang ha?! saran gw lu siapin kipas tau tau lu butuh pas otak lu berasep-_- next, usaha sendiri, maksud gw disini itu elu mendirikan usaha yang udah ada minimal 2 tahun kalo gak salah, pokoknya proses berdiri setahun terus setahun lagi usahanya udah jalan. Bisa tuh buat gantiin skripsi. Lanjut, skripsi. Gw gak perlu jelasin lagi lu semua juga udah pada ngarti. 



segitu aja yak.. ini gw lampirin juga daftar matkul pilihan di TIP. agaknya penting gak penting sih ya wkwk.. mumpung ada filenya di laptop nih. Terus yang matkul wajib gak gw lampirin soalnya buku pedoman jurusan punya gw lagi dipinjem kating -_- dan gw gak pernah ngefoto juga wkwk.. Oke bhaay




Rabu, 27 September 2017

Kinda Urban Legend

Kinda Urban Legend

Rated : T

Genre : Horror, Suspense, Ficlet

Cast : SM Artist

Summary : "Kudengar daerah sekitar sini angker" "Maukah kau... Datang ke pohon itu... Kenakan kalung tali... Berdampingan denganku..." "Pergelangan tangannya..."
Warning : DLDR!, ooc, Typoable, No edit, Doesn't scary exactly, bad plot, gajeness
Disclaimer : Saya tidak pernah mendeklarasikan jika semua cast maupun salah satu cast yang ada di cerita ini milik saya. But the story absolutely mine.

.

NP : Jennnifer Lawrence – The Hangging Man (OST Hunger Games)

.

.

.

"Kudengar daerah disekitar sini angker" Suara tenor Ryeowook memecah kesunyian yang sebelumnya menyelimuti mobil itu.

Hujan deras yang turun membuat suhu semakin dingin terutama di daerah pegunungan seperti yang tengah mereka lewati saat ini. Meski Siwon telah menyalakan pemanas suhu dalam mobil udara dingin tetap saja terasa dikulit.

Untuk beberapa saat tak ada yang menyahuti ucapan Ryeowook. Yesung meletakkan ponselnya di dalam tas. Ia hanya diam memandangi jejeran pohon lebat yang mengiringi jalan mereka.
Sedikit penasaran dengan pernyataan Ryeowook, Siwon mengeluarkan suaranya. "Kenapa disebut angker Ryeong-ah?"

Siwon memelankan laju mobilnya. Hujan yang semakin deras membuat jarak pandang semakin terbatas apalagi malam yang semakin larut turut mengurangi kemampuan pengelihatan.
Ryeowook menggendikkan bahunya. 

"Entahlah aku hanya mendengarnya dari temanku"

Ia mengalihkan pandangannya pada ponsel putih miliknya.

Kibum yang sedari tadi terfokus pada bacaannya kini menutup novel dipangkuannya dan melepas kacamata bacanya. Ia duduk agak menyerong sedikit menghadap ke jok belakang mobil yang ditempati Yesung dan Ryeowook.

"Aku pernah mendengar sebuah cerita tentang daerah sekitar sini"

Ryeowook memajukan badannya mendekat ke tempat Kibum, "Tentang apa?"

"Semacam urband legend" Kibum sedikit menoleh pada Ryeowook.

Sesekali Siwon melirik Kibum yang duduk disebelahnya, "Ceritakan saja Bum"

"Ya.. Ceritakanlah.. Aku cukup bosan" timpal Yesung seraya menyamankan duduknya.
Kibum hanya mengangguk sebagai jawaban. "Arraseo.. Jadi begini-"

.

.

"Katanya di daerah hutan ini ada sebuah pohon yang ditinggali oleh arwah gentayangan" Jinki menghalau ranting pohon yang melintang di depan bahunya.

"Benarkah?" Yoochun menautkan alisnya, ia masih fokus menyinari jalan mereka dengan senter yang ia bawa.

Jinki mengangguk yakin. "Ne.. Jaebom ajhussi yang menceritakannya padaku"

"Kau yakin paman mu itu tak sedang menakutimu seperti biasanya?" Kangin menatap Jinki sarkastis. Sesekali ia membenarkan letak ransel dipunggungnya.

"Terserah padamu ingin percaya atau tidak. Aku kan hanya bercerita" Jinki mengangkat bahunya tak acuh. Dalam hati ia hanya berharap mereka dapat selamat melewati hutan angker itu.

"Bagaimana ceritanya?"

Kangin memutar matanya mendengar nada antusias dari ucapan Yoochun.

"Jadi dulu ada seorang pria yang telah membunuh tiga orang di desanya. Penduduk desa itu murka mengetahui perbuatan pria itu. Mereka membawa obor dan garpu besar untuk menyeret pria itu dan membawanya ke tengah hutan tepat pada tengah malam. Keluarga dari korban yang dibunuh pria itu meminta balasan nyawa, mereka ingin hukuman gantung dijatuhkan pada pria itu. Sebelum eksekusi dilakukan, seorang wanita yang mengaku sebagai kekasih dari pria itu datang, ia memohon agar pria itu dibebaskan. Wanita itu berkata jika si pria itidak pernah membunuh tiga orang.-"

'Ia tak sengaja membunuh satu orang. Ia terpaksa melakukannya demi melindungi dirinya, ketiga temannya kerasukan sesuatu hingga mereka saling membunuh. Ia yang taktahu apapun memutuskan berlari keluar hutan untuk mencari pertolongan namun ia terjatuh saat mendekati perbatasan desa, salah satu dari temannya yang kerasukan menemukannya. Dia mendekatinya dan berusaha mencekiknya. Ia tak sengaja menusuk perut temannya dengan kayu. Ia melakukannya demi melindungi dirinya.'

Wanita itu terus memohon pada penduduk desa agar melepaskan si pria. Begitu mendengar penjelasan sang wanita para penduduk hanya diam. Tak satupun dari mereka yang mempercayai ucapan wanita itu. Beberapa dari mereka menahan lengan sang wanita agar diam dan tak menganggu eksekusi si pria. Seorang pemuda yang berada di dekat si pria me n arik kursi yang digunakan pria itu untuk berpijak.

Membiarkan pria itu meregang nyawa dengan api yang mulai menjalari sisi tubuhnya. Sang wanita menjerit histeris ia berteriak meminta pertolongan namun tak ada yang menghiraukannya. Wanita itu mengutuk semua orang didesa. Esoknya wanita itu ditemukan tergantung disebelah sang pria yang setengah tubuhnya telah menjadi abu.

Setelah kejadian itu satu persatu orang di desa itu meninggal secara misterius tepat pada bulan purnama. Jasadnya selalu ditemukan dengan bekas ikatan di leher yang telah membiru."
"Okay... cerita sebelum tidur selesai. Sebaiknya kalian membantu ku mendirikan tenda" Kangin melempar ranselnya asal di sebuah akar pohon tua. Ia mengeluarkan peralatan untuk mendirikan tenda.

"Pedesaan tak jauh dari sini Kangin-ah. Apa kau tak ingin melanjutkan berjalan untuk beberapa menit lagi?" Jinki menatap Kangin ragu. Jujur saja batinnya sudah menjerit tak enak sejak tadi

"Aku lelah. Hoamm... apa kalian tak ingin tidur? Oh.. Atau kalian takut?" Kangin melirik Jinki dan Yoochun, berniat menggoda keduanya. setelahnya terkekeh dan mengeluarkan pasak tenda.
Jinki menggelengkan kepalanya, "Bukannya begitu.. Hanya saja-"

"Sudahlah.. Jika kalian takut kalian lanjutkan saja. Aku tetap disini" Kangin mengibaskan tangannya. Memerintahkan Yoochun dan Jinki untuk pergi.
Yoochun berdecak sebal. "Terserah kau saja"

"Ya! Kangin-ah.. Kusarankan kau untuk menjaga bicaramu disini." Yoochun berjalan tanpa menoleh pada Kangin, dan pergi mendahului Jinki.

"Kami pergi dulu. Hati hati Kangin-ah" Jinki menepuk pundak Kangin dan bergegas menyusul Yoochun.

"Tsk... Apaapaan mereka itu! Dasar penakut. Di dahi lebar itu juga untuk apa menceramahiku seakan akan ini tempat keramat saja hingga aku harus menjaga bicara." Kangin mendumel sambil membereskan barang barangnya.

Kangin baru saja akan memejamkan matanya saat telinganya menangkap suara seorang wanita.

"Maukah kau... Datang ke pohon itu... Kenakan kalung tali... Berdampingan denganku..-"

Kangin mengernyitkan dahinya, ia memutuskan keluar dari tenda dan menyusuri pohon besar dimana suara wanita itu berasal.

"Hal hal aneh sungguh terjadi disini... Takkan ada orang asing ... Jika kita bertemu tengah malam di pohon gantungan itu..."

Suara wanita itu terasa semakin jelas ditelinganya. Kangin terbelalak saat ia menemukan seorang wanita bersurai hitam legam sebahu. Wanita itu mengenakan gaun putih bersih selutut. Ia masih bersenandung dengan suara yang menghipnotis Kangin untuk terus mendekat.

"Maukah kau... Datang ke pohon itu... Kenakan kalung tali... Berdampingan denganku.."

Kangin menepuk pundak wanita itu lembut. "Agassi?"

Wanita itu menoleh menampilkan sepasang mata putih sepenuhnya dengan darah yang mengalir dari matanya. Gaunnya berubah kusam dengan sobek dan luka yang membusuk. Tangannya mencekik leher Kangin dengan kuku kuku hitam panjangnya.

"AAAAAAA" Kangin berteriak keras. Ia memegangi lengan wanita itu yang cengkramannya semakin menguat. Hingga kesadarannya hilang...

.

.

"Yeah... Mengingat suasana sekitar yang mendukung, ceritamu cukup seram Bummie" komentar Siwon. Ia tampak mengusap tengkuknya.

"Aku merinding" Ryeowook mengusap lengannya.

"Darimana kau tahu cerita itu?" Yesung menatap Kibum. Beberapa kali ia mencuri pandang pada jalanan yanag dilalui mobil yang mereka tumpangi.

"Nenekku"

Yesung hanya bergumam dan mengangguk. Ia kembali memandangi pohon pohon yang berdiri di ruas jalan.

Seorang yeoja berdiri di tengah jalanan dengan rintik hujan yang menemani. Siwon menyipitkan mata melihat sesuatu yang menghadang laju mobil mereka, ia mengerem mobilnya perlahan.

Yeoja itu memakai gaun lolita, entah bagaimana namun Siwon yakin jika gaun itu terlihat usang. Rambutnya dikepang di kedua sisinya, dengan tangan yang nampak menyeret sesuatu, Siwon tak dapat melihatnya karena badan mobil yang menghalangi. Yeoja itu berjalan kearah jendela mobil. Hening. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari keempat manusia yang berada di mobil itu.

Tok.. Tok.. Tok

Mereka terdiam, hanya saling bertukar pandang.

Tok.. Tok.. Tok..

Siwon yang jendela mobilnya diketuk yeoja tadi baru akan membuka kaca jendelanya saat seruan Yesung menghentikannya.

"Jangan dibuka!" Yesung menggigit bibirnya, tangannya mencengkram erat jok mobil. Ia memandang lurus kedepan, tak berniat melirik kearah yeoja itu sedikitpun.

Siwon mengernyit mendengar ucapan Yesung, Ia sedikit menoleh untuk melihat keadaan sahabatnya itu. "Waeyo Hyung?"

Tok.. Tok.. Tok..

Yeoja itu masih berdiri disamping jendela kemudi. Mengetuk sisi jendela itu. Yesung merasa nadi nya bertambah cepat. Ia menghembuskan napasnya perlahan dan menggenggam tangan Ryeowook erat.

"Jalankan mobil ini sekarang juga" desis Yesung.

Tok.. Tok.. Tok..

"Tapi yeoja itu?" Kibum memandang yeoja itu khawatir.

"Lakukan!" Yesung semakin erat menggenggam tangan Ryeowook. Ryeowook mengernyit merasakan tangannya yang sedikir nyeri namun ia hanya diam, Yesung tak pernah seperti ini sebelumnya, dan itu membuatnya merasa ada sesuatu yang salah.

"KUBILANG JALANKAN CHOI!" Siwon tersentak, ia bergegas memasukkan perseneling dan memacu mobilnya secepat yang ia bisa.

"Jangan ada yang menoleh ke belakang!" Ucap Yesung setelahnya.

Ketiganya hanya diam mematuhi. Yesung tidak pernah membentak seperti itu sebelumnya, jadi mereka memilih diam dan memandang lurus ke jalanan yang mereka lalui.

Beberapa menit berlalu, mobil mereka memasuki wilayah penduduk. Tampak beberapa rumah yang berada di pinggir jalan raya itu. Meski jarak antar rumah lumayan jauh namun hal itu membuat mereka sedikit merasa lega.

"Mianhae" ucap Yesung lirih.

Kibum dan Ryeowook masih terdiam enggan mengeluarkan suara.
"Gwaenchana Hyung" Jawab Siwon.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Kibum sedikit melirik Yesung.

Yesung menarik napas dalam, "Aku melihat ada rantai besi di kaki yeoja itu dan Ia menyeret sesuatu aku tak dapat melihatnya dengan jelas tapi aku yakin jika-
Itu kepala manusia"

Tak ada yang terlontar dari ketiganya. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing.
"Anggap tak ada yang pernah terjadi" ucap Ryeowook sembari memejamkan matanya.

.

.

.
.

END

first posted on ffn acc kyootecute

Blitz, A HaeHyuk Drabble

Blitz

.

.

.

.

.

Super Junior and DBSK belong to SM Ent.

.

.

.

.

AU, Boys Love, Gajeness, Typos, DLDR

.

.

.

.

.

.

.

Eunhyuk sibuk menelusuri timeline akun sosial media miliknya. Disebelahnya, Junsu duduk dengan satu tangan menyangga kepala, memandangi kendaraan lalu lalang di jalanan.

Tak jauh dari kedua laki-laki itu, nampak tiga orang siswa tengah berdebat sengit.

"-itu salahmu idiot!" Heechul mengacak rambutnya.

"Kita tidak akan tertangkap jika kau tidak berteriak Kim!" maki Sungmin.

"Ya! Itu juga salahmu yang mengagetkanku Lee!" balas Heechul.

"Kalian berdua diamlah! Semua ini salah kalian brengsek!"

"Apa-apaan!" Sungmin melotot.

"Heh Kim Jaejoong! Kau yang mendorongku hingga terjatuh sialan!" Heechul mendorong dada Jaejoong yang membuatnya mundur beberapa langkah.

"HEI! Aku-"

Eunhyuk menghela napas. Debat tidak penting yang dilakukan tiga temannya itu agaknya membuat ia pening.

'bahkan itu hanya masalah tertangkap mengintip anak basket latihan' Eunhyuk mengerling. kemudian menoleh pada Junsu.

"Kau tak berniat melerai mereka?"

"Ani"

"Aku takut terjadi pertumpahan darah sebentar lagi" Eunhyuk melirik Heechul dan Jaejoong yang mulai saling menjambak. Sementara Sungmin bersungut-sungut seraya meninggalkan keduanya.

Junsu mengangkat bahu tak acuh. "Biarkan saja, Hyuk. Nanti juga berhenti sendiri."
Eunhyuk menggelengkan kepala prihatin. Tak ingin ambil pusing lagi, ia pun kembali menjelajahi akun sosial media nya.

Sampai Junsu tiba-tiba menyikut perutnya. Lumayan sakit ngomong-ngomong.

"oi.. oi.. Hyuk!"

"Apa sih?" Eunhyuk merengut.

"itu gebetan mu kan? Si Lee Donghae itu." Junsu menarik lengan Eunhyuk.

"Apa?!" Eunhyuk membelalak. "Dimana?! Dimana?!" Matanya jelalatan mencari keberadaan sang pangeran.

"Itu... Yang jalan bareng Siwon"

Eunhyuk melihat nya. Seorang laki-laki dengan mata teduh dan rambut brunette spike berjalan dengan jas almamater yang disematkan di bahu. 'Yaampun pangeranku...' batinnya bahagia.

Eunhyuk menatapnya penuh cinta. Seolah ada bunga-bunga bertebaran mengiringi langkah Donghae menuju halte tempat Eunhyuk berada. Oh, ternyata sang pujaan hati tengah berjalan ke arahnya. Eunhyuk melebarkan senyumnya. 

Tunggu dulu. 

KE ARAHNYA?!

WHADHH?!!!

Eunhyuk kelabakan. Ia berbalik menghadap Junsu dan mengguncangkan bahunya keras.
"Omg! Omg! Omg! Aku harus bagaimana Su-ie?!"

"Oi! Calm down Hyuk! Kau bisa membuatku memuntahkan makan siangku" Junsu menyingkirkan kedua tangan Eunhyuk dari bahunya.

Junsu menghela napas. "Take it easy, boy.. Kau hanya perlu bersikap biasa saja-" melirik kebelakang Eunhyuk.

"-Oh! Dia datang.."

Eunhyuk memutar badannya cepat. Ia bersandar pada dinding halte. Sebaik mungkin menyembunyikan salah tingkah nya. Dari luar ia terlihat baik-baik saja padahal jantungnya serasa habis melakukan lari maraton.

Eunhyuk memainkan ponsel dengan pandangan sesekali melirik Donghae yang berdiri menyamping, tak jauh dari tempat ia duduk.

Eunhyuk merasa ada yang janggal. Suara makian antara Heechul dan Jaejoong tak lagi memenuhi indra pendengarannya. Ia menoleh ke kiri dan tak ada seorang pun disana. Ia mengernyit bingung.

"Kemana Jaejoong dan Heechul?"

"Mereka sudah pergi sejak kau berfanboying akan pangeran mu itu"

Eunhyuk melotot. "Jangan keras-keras!" Junsu terkekeh.

Eunhyuk mencuri pandang pada Donghae yang sibuk mengobrol dengan Siwon. Ia mendesah lega saat melihat Donghae tak menyadari ucapan Junsu.

Sebuah ide mampir di otaknya. Eunhyuk beralih pada aplikasi kamera di ponselnya. Ia membuka aplikasi itu dengan mata yang terus mengawasi gerak gerik Donghae.

"Kau mau mengambil fotonya?"

"Sstt... Diamlah Su!"

Junsu tergelak. 

Eunhyuk tak bergeming. 

Ia memfokuskan bidikan kamera pada Donghae. Setelah menemukan angle yang pas, ia pun menekan ikon berbentuk bulat merah di ponselnya.

'WHAT THE FUCK'

Eunhyuk memandangi hasil potretnya horor. Memang ia mendapatkan foto Donghae. Bahkan wajah Donghae terlihat menghadap langsung ke kamera. 

Yang jadi masalah adalah....

ia lupa mematikan blitz ponselnya.

Ia. lupa. mematikan. blitz.

Eunhyuk merunduk dalam. 'mati aku. mati aku. mati aku.' Ia melirik Donghae. 

Oh crap! 

Laki-laki itu tengah memandangi nya intens sekarang. Eunhyuk benar-benar ingin mengubur dirinya.
.

.

.

.

"Yah... Kau ketahuan deh Hyuk" Suara Junsu memecah keheningan yang terjadi di halte itu.

'Kim Junsu sialan! Aku bersumpah akan membunuhmu!'
.

.

.

.

.

.

END

Afinitas Elektron, A HaeHyuk Drabble

Haehyuk Drabble

.

.

Super Junior belong to Sm Ent.

.

.

DONT LIKE DONT READ

.

.

Afinitas Elektron

.

.

.

.

Eunhyuk berada di kantin. Ia sengaja memilih meja disudut kantin agar dapat sedikit terhindar dari keramaian. Dihadapannya sebuah buku terbuka dengan angkuhnya, menampilkan deretan rumus dan teori yang sukses membuat kepala Eunhyuk pening.

Eunhyuk mengernyit saat menemukan materi yang kurang ia pahami. Ia menghela napas, sedikit banyak mengutuk guru kimia nya. Sudah tidak pernah masuk kelas, sekalinya masuk malah kuis dadakan. Kan kampret.

Sesekali Eunhyuk memainkan pensil di tangannya. Sekedar mengetukkannya pada meja atau memutar-mutar nya seperti stik drum yang biasa ia mainkan. 

BRUK

Eunhyuk mengalihkan pandangan pada nampan berisi kentang goreng dan sekotak susu didepannya. Ia beralih pada sesosok namja pembawa nampan.

"ah? Hae-ya?" Donghae tersenyum lebar. Ia mendudukkan dirinya dan menyodorkan sekotak susu stroberi yang disambut senyuman manis dari Eunhyuk. "Thanks." Donghae mengangguk.

Donghae menatap lembar buku yang Eunhyuk balik. "Materi tentang?" "Sistem periodik" "ohh.."

Hening. 

Donghae sibuk memperhatikan Eunhyuk yang larut dalam bacaannya. 

"Berhenti memandangiku, Hae" Donghae mengerjap. Nada suara kekasihnya memang datar, namun Donghae dapat menangkap sebersit rona tipis di wajah Eunhyuk. Ia terkekeh. 

"okay.. okay.. sorry.." Eunhyuk mendengus.

Donghae mencomot kentang goreng miliknya. Mata nya menangkap judul sub bab yang tengah Eunhyuk baca. 'afinitas elektron?' Alisnya bertautan.

"Hyuk.."

"Hm?"

"Kau tahu afinitas elektron?"

Eunhyuk menghentikan bacaannya. "hngg... negatif perubahan energi kan?"

"Ya. Kau benar. Kurasa.. Aku memiliki sedikit perbedaan dengan afinitas elektron"

"Hah?" Eunhyuk menatap Donghae tak mengerti.

"Afinitas elektron bernilai negatif jika energi dilepaskan saat proses penangkapan suatu elektron."
Eunhyuk membuka mulutnya. Donghae kembali melanjutkan kalimatnya sebelum Eunhyuk sempat bicara.

"Aku bernilai negatif jika kamu kulepaskan saat proses penangkapan hatimu."

Eunhyuk diam.

Donghae diam.

Eunhyuk diam.

Do-

"AWWWW!"

Donghae mengelus pelipis nya. Ia menatap Eunhyuk tidak terima. "Kenapa kau melempar pensil padaku?!" Eunhyuk mengangkat bahunya cuek.

"Sakit tau!" "Bodo" Donghae menggerutu. Bukannya mendapati Eunhyuk yang merona malu-malu ia justru mendapat lemparan pensil. 'sial' Batinnya dongkol.

"Ambilin gih pensilnya.". Donghae semakin menekuk wajahnya. Namun kakinya tetap melangkah mencari keberadaan pensil Eunhyuk.

.

.

.

.END.








had posted on my ffn acc, kyootecute

Senin, 25 September 2017

Yunho (TVXQ) - Drop It LYRIC



 

Romanization

Drop it low
Miraeneun ajik Veil-e ajigeun bol su eopjiman
Gyeongjeongjeogin salmeul saneun shidae
Memallabeorin daejiman mullyeobadeun sedae
Paeage nun gamgo ip datgo yonggireul deonjyeojun gyeolgwa
Jigeum boshineun daero yesanghasyeotteon daero
Ijeneun heomureobeorigo maenttange
Gichobuteo chageunchageun uriga dashi

Naneun chajji ana deo isang Miracle
Meonji wie jeokhin yeeon gateun Oracle
Jageun hansummaneurodo geugeon pagoedwae
Imi muneojyeo mideumi heundeullyeo

Jeongeraneun mareun gyogwaseoeseona bwatteon mal
Daedasuneun eotbakjae matchweo chumeul chweo
Eonje dashi tto naedeonjyeobeorin
Jinshiriran neon nareul chatge doelkka

I can’t explain hard this feeling
Jungnyeok ireun chaero tteodoneun neukkim
Cheokbakhan miraega yusaniramyeon
Da kkaego shijakhae

Dashi buhwareul kkumkkugo ittamyeon
Chakhan gamyeoneul sseun chae gihoereul bondamyeon No
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low

Gyeolguk meomchweotteon shigyeneun je gireul ga
Dugo bwa naega gaecheokhaneun ttan sesang
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low

Oemyeonaji mara deo isang Critical
Geuge dogi doeneun myeonjoebuga doenikka
Oemyeoni mandeun memareun ttangdo
Naega shwil su inneun geuneuljocha eomneun hyeonshildo

I won’t, can’t fight this feeling
Geuttae geuraesseoya haettaneun huhoe
Dachyeotteon muneul yeoreo heureuneun gangcheoreom
Je jarireul chajaga

Dashi buhwareul kkumkkugo ittamyeon
Chakhan gamyeoneul sseun chae gihoereul bondamyeon No
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low

Gyeolguk meomchweotteon shigyeneun je gireul ga
Dugo bwa naega gaecheokhaneun ttan sesang
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low

Deo apeun hyeonshirijiman
Jigeum i saneul neomeogamyeon
Eonjenganeun daketji
Gippeohaedo joeul moduye bada

It started with candles
Emotion is not controllable, you don’t
Miraero ganeun gireul meomchuji ma
Dashi heomhan gillo deureoseoji ma
I gihoereul nochimyeon
Ijen Too hard to handle
Miraereul bakkuneun jigeum nae cheot beonjae Action
My attitude

Dashi buhwareul kkumkkugo ittamyeon
Chakhan gamyeoneul sseun chae
Gihoereul bondamyeon No
(boneun neoye Attitude)
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low

Gyeolguk meomchweotteon shigyeneun je gireul ga
Dugo bwa naega gaecheokhaneun ttan sesang
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
(Into the grave)

Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman Drop it low
Jebal geuman Drop it low
Ije geuman

English translation
Drop it low
The future is still covered by a veil
Can’t see it yet
We live in violent times
This generation has withered but it has been passed down to us
The result of closing our eyes, shutting our mouths and throwing away our courage at evil
Just as you’re seeing, just as you predicted
Things have been destroyed on this land
So we must start again slowly
I won’t look for miracles anymore
Oracles that are written on sand
Just one sigh can destroy everything
It’s already broken down, faith shakes
The word justice is only a word from the textbooks
The majority is dancing on the offbeat
When will the truth come again?
When will you look for me?
I can’t explain hard this feeling
Feels like I’m floating without gravity
If the bleak future is my inheritance
I’ll break it apart and start again
If you’re dreaming of a resurrection
If you’re looking for chances with a nice mask on, no
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
The stopped clock will go on its way
Just watch, I’ll create a new world
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Don’t turn away anymore, it’s critical
Cuz it’ll become a poisonous indulgence
Even the dry land that rejection creates
Even this reality without a single shadow for me to rest under
I won’t, can’t fight this feeling
Regretting that I had to do that back then
Like a river flowing through a door that was once shut
I’m finding my place
If you’re dreaming of a resurrection
If you’re looking for chances with a nice mask on, no
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
The stopped clock will go on its way
Just watch, I’ll create a new world
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
It’s a more painful reality
But once you climb over this mountain
You’ll reach it some day
Eveyone’s ocean where you can be happy
It started with candles
Emotion is not controllable, you don’t!
Don’t stop going towards your future
Don’t go on a dangerous path
If you lose this chance
Now it’s too hard to handle
My first action to change the future is
My attitude
If you’re dreaming of a resurrection
If you’re looking for chances with a nice mask on, no
(See your attitude)
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
The stopped clock will go on its way
Just watch, I’ll create a new world
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
(Into the grave)
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop, drop it low
Please stop, drop it low
Now stop

sources : pop!gasa, https://genius.com, 

freak

 chloe dan zarcho, bubu dan bobo tengah malem bgt ye gan ane baru tau kalo ga wangi ayu yang 6 gjshishwjjsk bisa kaa boleh dikirimkan fileny...